Surat Cinta Dari Sang Ayah

Aku memperhatikanmu sebelum makan siang, engkau kesana-kemari, mungkin engkau merasa malu berbicara denganKu, itu makanya engkau tidak menganggukan kepala kepadaKu. Engkau melirik tiga empat meja disana, dan engkau memperhatikan beberapa temanmu berbicara denganKu dengan berani sebelum mereka makan  tetapi engkau tidak melakukan hal seperti itu. Ok, tidak apa-apa.

Masih ada waktu tersisa, dan Aku berharap padamu agar mau berbicara kepadaKu, namun engkau malah pergi pulang dan nampak engkau masih punya banyak pekerjaan yang mesti dikerjakan. Setelah sebagian pekerjaan selesai dikerjakan engkau menghidupkan tv, Aku tidak tahu apakah engkau suka tv atau tidak, tapi engkau menghabiskan banyak waktu di depan tv menikmati hiburan disana. Lagi Aku menunggu dengan sabar karena engkau nonton tv akhirnya engkau makan, lagi engkau tidak berbicara denganKu. Saat wktunya untuk tidur, Aku kira engkau begitu capek. Setelah engkau mengatakan selamat malam kepada keluarga langsung engkau menuju tempat tidur dan tidak begitu lama lalu engkau tertidur. Hal seperti itu tidak apa-apa, mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu ada disana. Aku memiliki kesabaran, lebih dari apa yang pernah engkau tahu. Bahkan Aku ingin mengajarkan engaku bagaimana bersabar dengan orang lain seperti diriKu.

Aku sangat menyayangimu, Aku setiap hari menunggu demi sebuah anggukan, doa, pikiran atau ucapan terima kasih yang datang dari lubuk hatimu. Sangat susah bila terjadi komunikasi satu arah seperti ini. Namun, engkau bangun lagi esok harinya dan sekali lagi Aku menunggumu dengan penuh cinta kasihdan berharap bahwa hari ini engkau akan menyisihkan waktu untukKu.

Salam Kasih dari…..

Sang Ayah dan temanmu…

0 comments:

Post a Comment

BinaSukma. Powered by Blogger.

Categories