“Setiap Orang Perlu Matahari;Tetapi Matahari Tak Perlu Apapun”. Bag. 2

BK Anthony Strano
Sebelum pita merah ini habis, saya akan terus tersesat dalam hal-hal kecil dan remeh yang menghalangi persepsi saya tentang gambaran utuh suatu hal. Introspeksi diri menghasilkan keheningan dan kemudian kenetralan yang membuat pikiran saya terbebas. Ini lalu menghasilkan kejernihan yang memotonghal-hal remeh yang seolah-olah nampak sangat penting dan memotong ketergantungan pada hal terinci yang telah menjadi suatu kebiasaan.
Introspeksi menciptakan jarak yang sehat dari tekanan dan kesibukan di luar sana. Sebuah ruang yang jauh dari serangan pendapat, kata-kata, tenggat waktu, kekhawatiran, ketakutan dan lain-lain.
Saya bisa menjadi begitu hening, begitu cepat, begitu dalam sehingga di dasar samudera keheningan saya, gelombang dan bahkan tsunami emosi dari luartidak dapat menemukan saya, apalagi menghantam saya. Saya merasa menyatu dengan diri saya. Di sini saya bisa memutuskan, apakah pada saat ini saya merasa lebih baik tinggal dalam diri saya dan menstabilkan diri dalam kedamaian atau saya bisa menilai perbuatan yang pantas saya lakukan untuk memperbaiki situasi.
Kejernihan yang berasal dari introspeksi mampu menjadikan seseorang memilah mana yang terbaik yang bisa dilakukan, dikatakan, bahkan apa yang terbaik yang bisa dipikirkan. Seseorang tidak didorong oleh ketakutan atau harapan dan permintaan seseorang. Seseorang merasa aman dan mampu memutuskan kapan dan bagaimana bertindak.
Di dalam bersama diri sendiri, seseorang mampu melihat dan menilai buah pikiran, perasaan dan respon, dan menilai apakah semuanya itu pantas. Kebiasaan apa yang secara negatif telah mempengaruhi lagi interaksi keseharian saya ? Beberapa kebiasaan ini telah teranam begitu dalamnnya sehingga telah menjadi bagian dari kepribadiaan saya. Dalam keheningan seseorang menyadari bahwa kebiasaan-kebiasaan ini harus diganti. Sebenarnya tidak hanya diganti tetapi dilenyapkan.
Menyelami diri semakin dalam, semakin mendekat ke Sumber Yang Maha Tinggi, saya konsentrasi sepenuhnya kepada jati diri asli dan Tuhan, Sumber yang maha tinggi. Konsentrasi yang hening dan transformatif itu memungkinkan diri kita menerima aliran keilahian energi murni yang mengubah kebiasaan. Namun konsentrasi introspeksi ini harus sering dilatih,tidak cukup hanya melakukannya beberapa kali dalam seminggu. Ini memerlukan latihan setiap hari dengan penuh perhatian.
Namun ini benar-benar berhasil dan menaklukan tirani kebiasaan. Beberapa kebiasaan itu bergemuruh di dalam kepala dan hati saya begitu kuatnya sehingga walau bagaimanapun mereka tidak bergeming. Mereka sudah merasa nyaman dengan kekuasaan yang telah diakui dan tidak akan pergi dengan mudah.
Hubungan dengan Tuhan, Sumber Energi Dermawan Yang Kekal Abadi membantu saya mengambil alih dari tirani ini. Sesuatu yang saya tidak selalu bisa melakukannya sendiri. Dalam introspeksi saya bisa berhubungan dengan diri dan Tuhan, dan melalui hubungan ini terjadi penghapusan tirani kebiasaan yang halus ini, dan dengan demikian saya menjadi bebas dari sifat-sifat negatif.
Dalam kebebasan itu saya menjadi penguasa atas diri saya sendiri.
Inilah yang disebut dengan Rajyoga.
Om Shanti

0 comments:

Post a Comment

BinaSukma. Powered by Blogger.

Categories