“Dunia penuh dengan keindahan jika hati penuh dengan kesucian”
Kesucian, kesalehan, kemurnian adalah ketidakhadirannya sifat-sifat buruk dan kehadiran kebajikan, dan itu adalah karunia terbesar yang dianugerahkan kepada kita oleh Sang Ayah Yang Maha Tinggi di zaman peralihan yang penuh berkah ini. Bagaikan setetes embun atau lembutnya hembusan angin, sentuhan kesucian begitu ilahi yang menjadikan kita dan sekitar disegarkan dengan semangat baru dan kegembiraan. Kesucian adalah salah satu kebajikan yang tampak dalam berbagai wujud, seperti kesucian pikiran, kesucian organ fisik, kesucian buah pikiran dan tindakan serta kesucian makanan. Kesucian pikiran adalah bebas dari kecemasan dan buah pikiran sia-sia apa pun; pikiran hanya berisi mengenai kemajuan diri dan orang lain.
Hati yang suci memompa cinta kasih dalam setiap detaknya. Cinta kasih melampaui semua rintangan duniawi dan merangkul semua orang dengan tangan terbuka. Sebagai keturunan rohani dari Ayah Brahma, kita harus sangat teliti mengenai apa yang kita bicarakan. Kata-kata yang telah diucapkan tidak bisa ditarik kembali dan lidah yang pahit pengaruhnya mendalam pada perasaan kita. Untuk berdamai dengan diri sendiri sangat dibutuhkan latihan kesucian. Bagaikan bunga lotus yang tumbuh di lumpur namun tidak terpengaruh oleh lumpur tersebut. Fokus kita bukanlah sekedar menarik diri dari dunia materialisme ini namun pemenuhan rohani yang menghubungkan potensi positif di dalam diri melalui cara yang terbaik. Kesucian pikiran: Jika pikiran kita bebas dari kesia-siaan apa pun, kenangan pahit masa lalu, dan perenungan akan buah pikiran yang tidak diinginkan, pikiran kita akan menjadi lebih ringan dan kita akan mampu mengingat Sang Ayah dengan kuat. Kesucian pikiran juga akan membantu kita berkonsentrasi pada tugas apa pun yang sedang dilakukan, belajar untuk ujian, melalukan pekerjaan kantor, dll. Kesucian indra kita: Lima sifat buruk menghalangi upaya kita untuk menjadi penakluk indra fisik. Milikilah pandangan mata yang sopan dan pandangan persaudaraan laki-laki. Hiduplah dalam kesederhanaan. Kesucian hati: Hati yang suci adalah hati yang mengasihi tanpa bias. Hati yang bersih menyebarkan kasih ke segala arah bagaikan mercusuar. Jadi, dengan mematuhi petunjuk tertinggi Yang Maha Kuasa, kita para jiwa pasti dapat menjadi suci dan mencapai tahap kesempurnaan. Ketika “keindahan kesucian” kita menjangkau seluruh dunia maka Baba akan terungkap.Kesucian, kesalehan, kemurnian adalah ketidakhadirannya sifat-sifat buruk dan kehadiran kebajikan, dan itu adalah karunia terbesar yang dianugerahkan kepada kita oleh Sang Ayah Yang Maha Tinggi di zaman peralihan yang penuh berkah ini. Bagaikan setetes embun atau lembutnya hembusan angin, sentuhan kesucian begitu ilahi yang menjadikan kita dan sekitar disegarkan dengan semangat baru dan kegembiraan. Kesucian adalah salah satu kebajikan yang tampak dalam berbagai wujud, seperti kesucian pikiran, kesucian organ fisik, kesucian buah pikiran dan tindakan serta kesucian makanan. Kesucian pikiran adalah bebas dari kecemasan dan buah pikiran sia-sia apa pun; pikiran hanya berisi mengenai kemajuan diri dan orang lain.
Om Shanti
0 comments:
Post a Comment